Selasa, 27 Agustus 2013

Belajar Bahasa Inggris

Jannete, Jasmine dan Angel
Sebagaimana layaknya anak kecil, Jasmine lagi suka2nya meniru apa yang dia lihat dan dia dengar. Tidak cuma saya ibunya yang dia tiru, tapi bisa juga teman sepanterannya.
Begitu halnya saat kedua sepupu perempuannya yang tinggal di Amerika datang berlibur ke rumah kami selama 3 mingguan sebelum bulan puasa kemarin. Kedua putri kakakku itu sama sekali ga bisa bahasa Indonesia. Tapi ketidakmampuan berbahasa Indonesia engga menjadi hambatan buat mereka bermain bersama Jasmine dan kedua mas-nya. Mereka bermain dan bercakap2 dengan bahasa masing-masing. Aneh memang, tapi bisa nyambung tuh! hehe.. 

Selama kedua gadis cilik itu (Angel dan Jannete) tinggal di rumah kami, Jasmine sangat memperhatikan baik2 apa yang dilakukan mereka. Mulai dari cara bicara, cara berjalan, bersikap dll. Syukurnya, kedua gadis cilik itu memberi pengaruh yang baik. Sebagaimana biasanya, orang2 asing umumnya selalu bertutur kata lembut dan sopan sekalipun sedang bertengkar. Habis bertengkar selalu berkata 'I'm Sorry". Jika sudah dibantu selalu bilang "Thank you".  Pokoknya ga ada acara bentak2 model kita.  

Jasmine ikutan pake dress
Terus ada lagi yang bikin saya sukaa banget: Jasmine jadi feminim! Dia jadi suka pake dress panjang kayak putri. Padahal selama ini dia sukanya pake kaos dan celana panjang. Kedua putri kakakku itu memang hampir selalu mengenakan dress panjang jika pergi kemana2. Kalopun pake kaos dan celana panjang hanya pada saat acara jalan2 ke taman yang perlu jalan kaki.

Jannete dan Jasmine
Oiya...di Amerika sana sangat susah memelihara binatang di rumah. Kalo mau pelihara maka syarat2nya panjang dan cenderung ketat. Maka saat di rumahku menemukan burung-burung dalam sangkar, kucing berkeliaran di jalan dan ayam ngurek2 makanan di tempat sampah, Angel dan Jannete terheran-heran dan berusaha menangkap binatang2 liar yang ditemuinya. 

Sebagai hiburan, sengaja kami membelikan mereka seekor kelinci kecil. Mudah ditebak, kelinci itu jadi rebutan. Kalo habis pulang dari mana2 mereka langsung ke kandang kelinci untuk sekedar menyapa dan memeluk lembut. 
Sayangnya... usia si kelinci ga lama. Pada suatu subuh, anakku Yasser menemukan si kelinci tak bernyawa. Tubuhnya tergeletak di depan gerbang tetangga. Mukanya agak rusak. Hiii...
Padahal semalam sudah kami masukkan kandang dan dikunci. Safe and sound. Entah kenapa dia bisa kabur. Kemungkinan dia mati ketabrak. Tapi bisa jadi dimakan musang yang sering berkeliaran di rumah kami saat malam.
Tentu saja kabar tewasnya kelinci tidak kami sampaikan pada Angel dan Jannete. Khawatir bikin mereka histeris dan sedih berlarut2. Itu pun setelah disarankan kakakku agar kedua putrinya jangan sampe mendengar berita itu. Alhasil kami harus mengarang cerita bahwa kelinci itu kabur terus masuk ke lubang dalam tanah. 
Saya pun sudah mewanti2 Yassin Yasser, juga Jasmine. Supaya ga cerita. Tapi..yah, namanya juga anak2, saat Angel dan Jannete datang, Jasmine langsung bercerita pake bahasa Indonesia bahwa si kelinci udah dikuburkan disini (sambil menunjukan letak kuburannya). 
Untungnya Angel dan Jannete ga paham apa yang dimaksud Jasmine. Kedua anak itu meminta penjelasan Ibunya : "kenapa tadi Jasmine bilang kelinci itu ada dalam tanah?".  "Oh, maksud Jasmine, kelinci itu kabur, trus dia masuk ke lubang dalam tanah" kakakku berusaha mengarang cerita yang masuk akal. 
Angel dan Jannete cuma terdiam saat mendengar penjelasan ibunya. Kasihan sekali aku melihatnya.

Angel dan Jasmine rebutan kelinci
Kakakku dan kedua putrinya hanya 3 minggu di rumahku. Itu pun tidak full. Kadang mereka menginap di rumah kakakku yang lain atau diajak menginap di hotel Jakarta atau Bandung. Selama mereka tidak ada di rumah, Jasmine suka kehilangan dan bertanya kapan mereka pulang ke rumah dan main bersamanya? Lucunya, Jasmine dengan gayanya suka pura2 bicara pake bahasa Inggris ngasal. Ga tau ngomong apa. Tapi bergaya logat Inggris. Kadang ada kata bahasa Indonesia yang dia bunyikan seperti kata asing bak Cinta Laura. 
Belakangan dia sering merengek "Mama, Jasmine pengen ke rumah Angel dan Jannete.."
Kubilang padanya harus bisa bahasa Inggris dulu kalo mau kesana. Lalu dengan semangat dia bilang "ya udah..Jasmine mau belajar bahasa Inggris, Mama"... dan tanpa diminta dia kadang2 (kalo lagi mood) suka mengajak saya bercakap2 dalam bahasa Inggris... (tentunya Inggris ngasal..hehe..). 
Dia ga peduli, meskipun kedua mas-nya sibuk mentertawakannya. Semangat Nak!!



Saatnya berpisah. See you next 2 years..

2 komentar:

  1. wuah, seru ya belajar bahasa inggrisnya, tapi jangan lupakan bahasa daerah ya...
    maaf lahir batin ya tente Popi..

    BalasHapus
  2. pasti sedih ya kalau tau kelincinya sudah mati

    BalasHapus